SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendidikan
Beranda / Pendidikan / Antusias Siswa SMKN 3 Bandung, Program Makan Bergizi Gratis Bikin Jajan Lebih Hemat

Antusias Siswa SMKN 3 Bandung, Program Makan Bergizi Gratis Bikin Jajan Lebih Hemat

SMKN 3 Kota Bandung MBG
Siswa perempuan SMKN 3 Kota Bandung, sedang menyantap menu MBG

Kota Bandung – Setelah sekian lama dinantikan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akhirnya terlaksana di SMKN 3 Kota Bandung.

Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Wawan Sunarya, M.M.Pd., menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG di SMKN 3 sudah berjalan selama lima hari, terhitung sejak Selasa, 2 September 2025.

Wawan menerangkan pihak sekolah bekerja sama dengan dapur MBG Kliningan yang berlokasi di seberang SMKN 8 Kota Bandung.

Jumlah siswa SMKN 3 Bandung sekitar 1.900 orang, namun penerima manfaat MBG tercatat 1.336 siswa dari kelas X dan XI. Sementara siswa kelas XII tidak ikut serta karena tengah melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) selama enam bulan.

Terkait kendala, Wawan mengatakan hingga kini distribusi makanan berjalan lancar karena jarak dapur tidak terlalu jauh.

Kiki Rachmat Nugraha Wakasek Kesiswaan, Terkejut Ditunjuk Menjadi Plt Kepala SMKN 5 Bandung

“Ketika ada hal-hal yang perlu disampaikan sesuai komitmen dalam MoU, kami langsung komunikasikan. Tidak diunggah ke media sosial bila ada komplain dari siswa. Misalnya menu yang tidak sesuai harapan atau makanan agak basi, semuanya disampaikan kepada kami,” ungkap Wawan di ruang kerjanya, Jalan Solontongan No 10, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Selasa (9/9/2025).

Ia menambahkan, setiap hari ada guru yang bertugas piket mengelola MBG. Pihak sekolah juga melibatkan siswa dari konsentrasi keahlian Manajemen Logistik sebagai bagian dari Project Based Learning (PJBL). Mereka bertugas mengoptimalkan distribusi, mulai dari pembagian food tray kepada siswa hingga pengembalian wadah makanan setelah selesai digunakan.

Pembagian MBG nya dilaksanakan pukul 11.15 hingga 12.45. Namun, karena masih tahap uji coba, waktu bisa saja dipersingkat. Berdasarkan pantauan, siswa rata-rata menghabiskan waktu 15–30 menit untuk makan.

“Alhamdulillah, secara umum siswa menyambut gembira program MBG ini. Mereka sudah lama menunggu. Variasi menu berbeda setiap hari, porsinya pun disesuaikan dengan kebutuhan, khususnya perempuan, karena mayoritas siswa di SMKN 3 adalah perempuan,” ujar Wawan.

Ia menuturkan, saat uji coba awal untuk guru, porsi nasi cukup banyak bagi ukuran perempuan sehingga sering tersisa dan menambah sampah organik. Karena itu, pihak sekolah meminta agar porsi nasi dikurangi.

Seminar Nasional LPPM ISBI Bandung Fasilitasi Dosen dan Mahasiswa Tembus Jurnal Internasional

“Kami juga mengimbau siswa membawa misting. Jika ada makanan tersisa, bisa dibawa pulang,” tegasnya.

Wawan berharap MBG mampu menopang pemenuhan gizi siswa. Menurutnya program ini bukan soal makan enak, melainkan pemenuhan nutrisi agar berjalan simultan.

Salah satu siswa kelas XI AKL 1, Haykal Dwi Albertho, mengaku senang dengan program MBG. Selain mendapat makanan bergizi, ia bisa menghemat uang jajan.

“Uang bekal Rp 20 ribu sehari, sekarang hanya terpakai Rp 5 ribu. Sisanya Rp 15 ribu bisa ditabung. Alhamdulillah bisa hemat. Makanannya enak, tapi porsinya menurut saya agak kurang, baik nasi maupun lauknya,” kata Haykal.

Ia mengaku menu favoritnya adalah spaghetti.

Winter School SAPPK ITB 2025: Pulau Santolo Jadi Laboratorium Belajar Mahasiswa Internasional

“Waktu itu saladnya agak bau, agak asam. Tapi hari ini enak, setiap hari makanannya habis dimakan,” ungkapnya.

Pada Selasa itu, Haykal bersama siswa lain menyantap menu ayam suwir, tempe goreng tepung, waluh, dan jeruk.

Senada, teman sekelasnya, Wandra Noer Wandyra, juga merasa puas dengan menu MBG.

“Sudah lima hari menyantap menu berbeda. Hari pertama nasi, buncis, ayam serundeng, tahu, pisang. Hari kedua nasi, semur telur, tahu, sayur, jeruk. Hari ketiga nasi, spaghetti, ayam katsu, tahu krispi, salad, salak. Hari keempat nasi, ayam kecap, tumis wortel, sawi, melon,” jelasnya.

“Saya berharap ke depan menu MBG semakin variatif. Mudah-mudahan ada tambahan susu UHT, buahnya bisa mangga atau stroberi. Sejauh ini makanannya oke dan enak-enak,” pungkas Wandra. (FWP)***

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement