SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendidikan
Beranda / Pendidikan / RMP Bantu Siswa, Sekolah Muhammadiyah 10 Bandung Terus Berkembang dan Semakin Dipercaya Masyarakat

RMP Bantu Siswa, Sekolah Muhammadiyah 10 Bandung Terus Berkembang dan Semakin Dipercaya Masyarakat

SMP Muhammadiyah 10 Kota Bandung
Kepala SMP Muhammadiyah 10 Bandung, Drs. H. Endi Mulyadi, M.Ag

Kota Bandung – SMP Muhammadiyah 10 Bandung menjadi salah satu sekolah penerima bantuan RMP (Rawan Melanjutkan Pendidikan) bagi siswa-siswanya yang rawan untuk melanjutkan pendidikan.

Pemerintah Kota Bandung terus membantu ribuan siswa dari keluarga ekonomi lemah, khususnya yang bersekolah di SMP swasta.

Kepala SMP Muhammadiyah 10 Bandung, Drs. H. Endi Mulyadi, M.Ag., menyampaikan bahwa pendistribusian RMP tahun ajaran 2024/2025 yang baru saja turun di tahun 2025 berjalan lancar.

“Alhamdulillah tidak ada kendala, baik dari pendistribusian bantuan operasional maupun personalnya. Untuk yang personal, kita sudah selesai membagikannya sesuai target. Itu langsung kepada orang tua siswa selama tiga hari, mulai 28–30 Agustus 2025,” kata Endi kepada perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar, di Jalan AH. Nasution No 168, Kelurahan Cipadung Kulon, Kecamatan Panyileukan, Rabu (3/9/2025).

Endi pun mengimbau para orangtua agar membelanjakan bantuan RMP sebesar Rp 600 ribu untuk kebutuhan sekolah anak, dan jangan sampai disalahgunakan.

Kiki Rachmat Nugraha Wakasek Kesiswaan, Terkejut Ditunjuk Menjadi Plt Kepala SMKN 5 Bandung

Jumlah siswa penerima RMP saat ini sebanyak 190 orang, menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 210 orang. Penurunan ini terjadi karena adanya persyaratan baru, yakni orangtua harus memiliki DTKS setelah SKTM dan dokumen lain yang diajukan ke Pemerintah Kota Bandung.

SMP Muhammadiyah 10 Kota Bandung, sekolah swasta top di wilayah Bandung Timur

Adapun bantuan operasional sebesar Rp1,2 juta digunakan sesuai dengan standar delapan pendidikan.

“Kita cukup-cukupkan saja. Kalau melihat kegiatan operasional, untuk SPP saja sebenarnya tidak mencukupi. Saat ini SPP tingkat SMP sebesar Rp 150 ribu per bulan. Namun ada subsidi silang dari yayasan, karena syarat SMP swasta tidak boleh gratis. Dan kita memang tidak gratis. Maka kekurangannya ditutup dari subsidi silang itu,” ungkap Endi.

Terkait sarana dan prasarana, pihak sekolah berencana memperbarui pos/kantor satpam, membangun ruang khusus piala prestasi, menambah bola untuk pelajaran PJOK, serta melakukan perbaikan lainnya.

Seminar Nasional LPPM ISBI Bandung Fasilitasi Dosen dan Mahasiswa Tembus Jurnal Internasional

Menurut Endi, piala-piala prestasi perlu diletakkan di tempat representatif agar dapat dilihat oleh tamu, orang tua, dan siswa. Saat ini piala-piala tersebut masih disimpan seadanya karena jumlahnya sudah terlalu banyak.

Secara keseluruhan, Endi bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung karena siswa-siswa yang rawan melanjutkan pendidikan di sekolahnya telah terbantu dari segi kebutuhan sekolah. Terlebih, 70 persen siswa SMP Muhammadiyah 10 Bandung merupakan penerima RMP.

Dengan adanya bantuan tersebut, siswa RMP dapat bersekolah tanpa dipungut biaya sepeser pun.

Layanan optimal dan kualitas pendidikan di SMP Muhammadiyah 10 Kota Bandung, terus meningkat

Bagi Endi, yang terpenting adalah siswanya tumbuh menjadi anak yang sholeh/sholehah serta aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, baik IPM maupun OSIS.

Antusias Siswa SMKN 3 Bandung, Program Makan Bergizi Gratis Bikin Jajan Lebih Hemat

Ia menegaskan pentingnya kerja sama dengan orang tua agar anak-anak menjadi siswa berprestasi yang turut memajukan sekolah. Bahkan, banyak siswa penerima RMP yang meraih prestasi, baik akademik maupun non-akademik.

Endi berharap jadwal pencairan RMP di tahun berikutnya sama seperti tahun 2025 ini, yaitu pada bulan Agustus.

Ia juga berharap di masa mendatang pencairan bisa dilakukan lebih awal. Selain itu, ia menginginkan nominal bantuan operasional ditingkatkan agar subsidi silang dengan yayasan lebih mencukupi sesuai delapan standar pendidikan.

Program Endi

Jumlah siswa baru tahun 2025 sebanyak 121 orang. Target empat kelas pun terpenuhi. Angka ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 100 orang, atau naik sebesar 42 persen.

Jumlah tersebut sejalan dengan program Endi di tahun 2025, yakni meningkatkan jumlah siswa hingga 200 persen dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).

Guru SMP Muhammadiyah 10 Kota Bandung saat berinteraksi dengan siswa

“Sesuai harapan pimpinan pusat Muhammadiyah dan Kemendikdasmen, khususnya SMP Muhammadiyah, jumlah siswa harus meningkat 200 persen. Mungkin ini angan-angan, tetapi insya Allah dengan usaha maksimal dan berbagai cara, bisa tercapai,” ujar Endi.

Salah satu upaya sekolah adalah kegiatan Muten yang melibatkan siswa SD di wilayah Bandung Timur dan sekitarnya. Muten meliputi lomba tahfidz, futsal, dan kegiatan lainnya.

Saat ini, Muten sudah berjalan untuk ketiga kalinya, sekaligus menjadi bagian dari strategi SPMB.

Selain itu, Endi juga menyiapkan pelatihan untuk para guru yang mayoritas masih muda, di antaranya pelatihan deep learning dan kecerdasan buatan (AI).

“Pemateri biasanya dari pengawas, instruktur perguruan tinggi, atau pihak terkait. Kami juga mengutus guru jika ada undangan dari Dinas Pendidikan, MKKS, dan lainnya. Jadi ada yang dilaksanakan di sekolah, ada juga yang mengikuti IHT di luar,” ungkap Endi.

Ia berharap program sekolah berjalan lancar, siswa menjadi pribadi lebih baik, dan guru semakin nyaman dalam mengajar. Koordinasi dengan masyarakat, orangtua, dan siswa juga diharapkan terus terjalin.

SMP Muhammadiyah 10 Kota Bandung, berada di Forum Wartawan Pendidikan Jabar, di Jalan AH. Nasution No 168, Kelurahan Cipadung Kulon, Kecamatan Panyileukan

Endi menambahkan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga sangat membantu pemenuhan gizi siswa.

Program MBG

“Alhamdulillah MBG lancar setiap hari, kecuali Sabtu karena aturan pemerintah hanya Senin–Jumat. Tidak ada porsi yang terbuang,” kata Endi.

Program MBG sangat berarti bagi SMP Muhammadiyah 10 Bandung yang berada di pinggiran kota. Orangtua merasa terbantu karena anak-anak mereka mendapat makan siang bergizi.

Endi menegaskan agar tidak ada makanan tersisa. Ia membentuk tim khusus dari guru PAI untuk memimpin doa, mengawasi makan, dan memastikan makanan dihabiskan.

Menurutnya, membuang makanan adalah perbuatan mubazir, bahkan dalam hadits disebut sebagai perbuatan syaitan.

“Kalau ada makanan tersisa, biasanya karena siswa tidak masuk. Supaya tidak mubazir, makanan diberikan kepada penjaga sekolah, staf, atau warga sekolah lainnya. Tidak langsung ke guru, karena memang tidak ada jatah guru untuk MBG,” tandasnya. (FWP)***

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement